Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari perencanaan pembukaan program studi baru, yaitu Program Magister Keperawatan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juni 2024, ini dihadiri oleh berbagai pakar dan tokoh terkait dari bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., menyampaikan bahwa hari ini memiliki makna khusus bagi prodi keperawatan di UNISA. “Cikal bakal UNISA sebagai pendidikan tinggi diawali dari Akademi Keperawatan pada tahun 1991. Sehingga sudah sepantasnya pada tahun 2024 ini kita memiliki Program Magister Keperawatan. Oleh karena itu, kami mohonkan nanti dari para pakar dan tamu undangan diskusinya untuk pembukaan magister keperawatan ini,” ujar Dr. Warsiti.

Dr. Warsiti juga menekankan pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk memastikan program magister yang akan dibuka memiliki kualitas tinggi dan relevansi yang kuat dengan kebutuhan dunia kesehatan.

Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, MM., Ph.D. Dalam pidatonya, Prof. Setyabudi menyatakan ketertarikannya terhadap visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta yang unggul dalam perawatan paliatif berfokus pada manajemen gejala holistik berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan. “Saya tertarik dengan visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta. Perlu ada deskripsi yang jelas sehingga tingkat ketercapaiannya juga jelas. Harus memiliki ciri khas, apa bedanya dengan magister keperawatan kampus lain, sehingga memiliki positioning yang kuat,” ungkap Prof. Setyabudi.

Lebih lanjut, Prof. Setyabudi menekankan pentingnya persiapan sumber daya yang bersifat tangible dan intangible untuk mendukung pembukaan program studi baru ini. Keberhasilan suatu program studi, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, serta dukungan dari seluruh civitas akademika.

Kegiatan FGD ini mengundang berbagai pakar dan tokoh antara lain dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Direktur Rumah Sakit, pakar keperawatan paliatif, organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) regional 8, serta pimpinan struktural UNISA Yogyakarta dan lainnya.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini membahas berbagai aspek terkait pembukaan Program Magister Keperawatan, termasuk kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas pendukung, serta strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif di tingkat nasional dan internasional. Para peserta memberikan masukan yang berharga dan berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan program ini.

Dengan diadakannya FGD ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memastikan Program Magister Keperawatan yang akan dibuka dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia keperawatan.

UNISA Yogyakarta, dengan semangat dan komitmen yang tinggi, siap menyongsong masa depan dengan program Magister Keperawatan yang inovatif dan berdaya saing tinggi, berlandaskan pada nilai-nilai Islam Berkemajuan.

Sumber : Biro Humas dan Protokol UNISA